Antusiasme Pemuda dalam Seni Karawitan dikalangan Pelajar/Mahasiswa

Pada jaman teknologi ini, kesenian tradisional di Indonesia semakin tergerus oleh

modernisasi budaya barat yang kurang tepat di Indonesia. Kali ini kami akan membahas antusiasme mahasiswa terhadap kesenian tradisional, terutama seni karawitan.

Mahasiswa sebagai Agent of Change, berarti mahasiswa harus bisa membawa perubahan untuk bangsa dan negara. Tentunya perubahan yang diinginkan adalah perubahan yang membawa manfaat untuk orang banyak, tetapi apan yang terjadi? Kemajuan teknologi justru kurang dimanfaatkan untuk mengembangkan kesenian dan budaya bangsa ini.

         Sebagai contoh, pemuda lebih bangga terhadap budaya bangsa asing yang belum tentu cocok untuk budaya negeri ini. Kesenian tradisional semakin dilupakan, hanya menjadi pajangan di museum yang tua dan jauh dari keramaian kota, itu adalah salah satu bukti bahwa bangsa ini semakin meninggalkan warisan leluhur.

          Harusnya peran pemerintah lebih aktif dalam pelestarian kesenian dan kebudayaan, agar cita-cita leluhur bangsa ini dapat tersampaikan. Tetapi pada masa ini, masih ada mahasiswa dan pelajar yang mau mempelajari kebudayaan dan kesenian tradisional, ini membuktikan bahwa seni kita masih bagus dan membawa kemajuan. 

          Wawancara kepada salah satu mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta yang terdaftar sebagai anggota Sub Unit Karawitan UKM Seni, mengatakan bahwa "Seni dan tradisi bangsa ini sebenarnya lebih hebat dan bermanfaat. Sebagai bukti, banyak orang luar negeri yang berbondong-bondong mempelajari seni di negeri ini. Tetapi mereka(Orang Prinbumi) yang mengatakan cinta terhadap budayanya malah melupakan dan meninggalkan tetapi merasa memiliki. Padahal Ibu itu yang merawat dan membesarkan, bukan hanya yang melahirkan. Saya kira budaya dan kesenian di negeri ini akan tetap lestari dan besar di mata dunia" Tutur salah satu mahasiswa UPN ini.

           Oleh karena itu, mari kita mengajarkan dan menjaga budaya kita, agar unsur radikalisme, terorisme, dsb dapat kita cegah dan tidak merusak moral bangsa.